Borang Maklumat Hubungan

Nama

Email *

Pesan *

Halaman

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki: Kekuatan Alam yang Mengubah Kehidupan

 Flores Timur, 3 Agustus 2025 – Gunung Lewotobi Laki-Laki, yang terletak di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, kembali menunjukkan aktivitas vulkanik yang signifikan. Pada Jumat malam (1 Agustus 2025) dan Sabtu pagi (2 Agustus 2025), gunung ini meletus dua kali dalam kurun waktu kurang dari lima jam, menyemburkan kolom abu vulkanik setinggi 18 kilometer ke angkasa. Letusan ini menghasilkan aliran piroklastik yang mencapai jarak 5 kilometer dari kawah serta hujan abu dan kerikil yang menutupi desa-desa di sekitar gunung.

Badan Geologi Indonesia melaporkan bahwa letusan ini disertai dengan petir dan gemuruh yang khas


dari erupsi eksplosif. Material vulkanik, termasuk kerikil sebesar ibu jari, terlontar hingga jarak 8 kilometer dari pusat erupsi, menutupi desa-desa terdekat dengan lapisan abu tebal. Tidak ada laporan korban jiwa segera setelah kejadian ini, namun pemerintah setempat telah memindahkan ribuan penduduk secara permanen setelah serangkaian erupsi pada November 2024 yang menewaskan sembilan orang dan menghancurkan ribuan rumah.

Status gunung saat ini berada pada Level IV (Awas), tingkat kewaspadaan tertinggi, dengan zona bahaya diperluas menjadi radius 7 kilometer dari kawah. Pihak berwenang juga memperingatkan masyarakat untuk mewaspadai potensi aliran lahar akibat hujan deras di sungai-sungai yang berasal dari gunung. Aktivitas seismik menunjukkan pergerakan magma yang dalam, dengan tremor vulkanik yang terekam oleh monitor seismik.

Letusan ini juga menyebabkan gangguan penerbangan, dengan pembatalan setidaknya 24 penerbangan di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, serta beberapa penerbangan domestik ke Labuan Bajo dan Flores. Maskapai seperti Jetstar, Virgin Australia, dan AirAsia terpaksa membatalkan atau menunda penerbangan karena abu vulkanik yang mengganggu ruang udara.

Gunung Lewotobi Laki-Laki, yang memiliki ketinggian 1.584 meter di atas permukaan laut, merupakan bagian dari kompleks gunung berapi kembar bersama Gunung Lewotobi Perempuan. Gunung ini dikenal lebih aktif dibandingkan "kembarannya" dan telah menunjukkan peningkatan aktivitas sejak Desember 2023. Pemerintah Indonesia terus memantau situasi melalui Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dan merekomendasikan masyarakat untuk mengikuti arahan resmi serta menghindari informasi dari sumber yang tidak jelas.

Sumber Berita:

  • Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia

  • Associated Press (AP News), 2 Agustus 2025

  • Kompas.id, 21 Maret 2025

  • Reuters, 18 Juni 2025