Gaza, 2 Agustus 2025 — Situasi kemanusiaan di Jalur Gaza terus memburuk, terutama dalam hal ketersediaan pangan bagi warga sipil. Sebagai respons terhadap kondisi tersebut, pemerintah Spanyol dan Perancis telah menyalurkan bantuan darurat guna meringankan penderitaan masyarakat Gaza.
Organisasi kemanusiaan internasional melaporkan bahwa ribuan penduduk menghadapi kelangkaan makanan, air bersih, dan kebutuhan medis, sebagai dampak dari blokade yang berlangsung lama serta konflik bersenjata yang belum mereda. Kelompok paling terdampak adalah anak-anak dan warga lanjut usia.
Kementerian Luar Negeri Spanyol menyatakan bahwa pihaknya telah mengirimkan pesawat
pengangkut berisi bantuan berupa bahan pangan, peralatan medis, serta pasokan air minum. Bantuan tersebut disalurkan melalui kerja sama dengan badan-badan PBB dan lembaga kemanusiaan yang masih memiliki akses ke wilayah Gaza.
Di sisi lain, pemerintah Perancis juga mengonfirmasi pengiriman bantuan serupa, meliputi makanan siap konsumsi, perlengkapan kebersihan, dan tim medis sukarelawan. Presiden Emmanuel Macron menegaskan bahwa dukungan ini merupakan wujud empati dan tanggung jawab moral terhadap situasi kemanusiaan yang mendesak.
“Kami tidak bisa berpangku tangan melihat warga Gaza menderita. Bantuan ini adalah langkah awal dari upaya berkelanjutan kami. Kami akan terus bekerja sama dengan mitra internasional agar jalur bantuan tetap terbuka,” ujar Macron seperti dikutip dari Le Monde, Sabtu (2/8/2025).
Meski bantuan telah tiba, distribusi di lapangan masih menghadapi banyak kendala, terutama akibat masalah keamanan dan terbatasnya akses logistik.
Lembaga-lembaga kemanusiaan pun mendesak dunia internasional untuk segera bertindak, guna mencegah krisis kelaparan yang lebih luas di Gaza.
(Dikutip dari: Le Monde, Al Jazeera, dan pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri Spanyol)